Bakat dan Minat
Bakat dan minat ini sering banget muncul di kehidupan kita dan sering membuat kita bingung juga. Apalagi saat di keadaan harus memilih jurusan kuliah atau saat ingin mengikuti kursus tambahan. Padahal dengang mengetahui bakat dan minat kita ini sangat penting untuk masa depan kita loh.
Berbeda Tetapi Seiring Jalan
Para psikolog mengatakan bahwa minat dan bakat merupakan satu kesatuan. Kedua hal ini biasanya seiring sejalan dalam diri manusia. Misalnya nih, kita berbakat di bidang musik, seringkali kita pun akan berminat menjadi penyanyi, komposer, atau profesi lain yg berhubungan dgn musik. Namun, bakat dan minat itu merupakan hal yang berbeda, terutama dari segi yg mempengaruhi pembentukannya.
1. B a k a t
Banyak ahli yang berpendapat bhw bakat sdh melekat pada diri seseorang sejak lahir. Prof.Dr.Conny R.Semiawan, professor fakultas psikologi Universitas Indonesia mengatakan bhw bakat adalah kemampuan alamiah seseorang yang masih perlu dikembangkan dan dilatih. Menurut Arthur Schopenhauer, filsuf asal Jerman karena sifatnya bawaan lahir, bakat bukanlah sesuatu yg mudah dipengaruhi oleh lingkungan , perasaan , dan juga cenderung permanen. Ternyata, bakat ini seringkali terpendam dan tidak disadari oleh diri kita. Oleh sebab itu,dibutuhkan minat dan kemauan untuk memanggil bakat ini keluar dari persembunyiannya.
2. M i n a t
Minat cenderung dipengaruhi oleh banyak hal. Mulai dari perasaan, lingkungan, waktu dan sebagainya. Merril Harmin dan Sidney Simon, dalam buku mereka Values and Teaching : Working with Values in the Classroom mengatakan bhw minta adalah campuran perasaan senang , ketertarikan dan dorongan yang menggerakkan seseorang kpd pilihan atau objek tertentu. Karena sangat dipengaruhi oleh perasaan dan lingkungan , makanya minat bisa cepat berubah.
Jadi, bakat dan minat ini salaing mempengaruhi. Minat merupakan faktor yang dapat mengarahkan dan memunculkan bakat terpendam kita. Karena minat, kita jadi mau berusaha mengasah bakat utk berkembang secara optimal. Sebaliknya bakat memabntu kita fokus kpd minat. Kita bisa minat pd byk hal karena pengaruh tren, teman, orangtua, atau keadaan sekitar. Tapi, setelah sadar akan bakat kita, maka kita akan fokus memilih minat tertentu yang menjadi patokan kita dlm mencapai tujuan.
Tes Bakat dan Minat
Ada beberapa jenis tes bakat yang telah dikembangkan dunia psikologi. Tapi, ada 2 jenis tes bakat yang paling sering digunakan dalam bidang pendidikan dan pekerjaan, yaitu Tes Bakat Skolastik (TBS) dan Diffrential Aptitude Test (DAT).
1.Tes Bakat Skolastik (TBS)
TBS adalah tes yang bertujuan untuk mengetahui bakat dan kemampuan seseorang di bidang keilmuan. Tes ini juga dpt mencerminkan IQ seseorang. TBS ini adopsi dari tes SAT (Scholastic Aptitude Test) yg sdh mnjd tes standar ujian masuk Perguran Tinggi di Amerika dan dunia. Di Indonesia, tes ini dikenal dengan nama lain Tes Potensial Akademik (TPA) dan telah menajdi bagian dari tes penyarinagn
standar berbagai institusi, termasuk dalam ujian masuk Perguruan Tinggi. Ada empat jenis soal yang akan dihadirkan dalam TPA, yaitu tes verbal atau bahasa, tes numerik atau angka, tes logika, dan tes spasial atau gambar.
2.Differential Aptitude Test (DAT)
Tes yang disusun oleh George K. Bennet, Harold G.Seashore dan Alexander G.Wesman ini dibuat atas keyakinan para psikolog bhw kemampuan atau bakat tidak hanya diukur dari satu faktor saja melainkan dari banyak faktor. Sehingga dibutuhkan tes yang dapat mengukur bermacam-macam kecenderungan bakat yang dimilki seseorang.
DAT yang sesungguhnya berisi 7 materi test. Tapi, di Indonesia telah diadaptasi menjadi 6 tes yang terdiri dari aspek bakat berhitung, penalaran, ruang bidang, kemampuan mekanik, kecepatan dan kemampuan verbal. Hasil dari masing-masing sub tes tersebut diperoleh dalam bentuk skor yang menunjukkan berapa besar bakat di setiap bidang.
Kompromi Antara Bakat dan Minat
Gimana kalau hsil dari tes bakat kita tidak sesuai dengan minat kita? Ada hal yang harus diingat, yaitu :
• Para ahli psikologi yang menciptakan tes bakat DAT percaya bhw bakat manusia itu tidak cuam satu, melainkan ada beberapa kecenderungan bakat. Makanya, jika ternyata hasil menunjukkan skor yang tinggi di bidang berhitung, tapi kita tidak berminat dibidang eksakta, bukan berarti kita harus memaksakan diri. Coba liat hasil skor lain yang lumayan tinggi, berarti kita jg pny kecenderungan di bidang itu.
• Selain DAT, ada juga konsep Multiple Intelligence yang dikembangkan oleh tokoh psikologi Howard Gardner. Multiple Intelligence ini jg mirip dgn DAT yang emnyatakan bhw setiap manusi memiliki beberapa kecerdasan yang unggul. Sehingga seseorang bisa memilih kecerdasan mana yang ia ingin kembangkan.
• Tiga ahli psikologi asal Amerika Serikat, Tannenbaum, Renzulli, dan Damon mengatakan bhw manusia itu punya 2 jenis bakat, yaitu bakat yg sudah terlihat dan bakat yang msih perlu dikembangkan. Nah, mungkin saja kan kita punya bakat terpendam yang belum keluar.
• Membuat jembatan antara bakat dan minat. Misalnya, kita dinyatakan berbakat di bidang matematis , tapi kita berminat di bidang sosial. Kita bisa mengambil bidang sosial yang juga memerlukan kemampuan berhitung , seperti statistik sosial atau peneliti kuantitatif.
Sumber : Majalah Gadis No.05 XXXIX
Tidak ada komentar:
Posting Komentar