Rabu, 25 September 2013

Psikologi Belajar

OTAK MANUSIA


Pembentukan Otak

Pembentuk dasar otak adalah neuron, yang merupakan unit komunikasi, sel-sel glial, yang memberikan dukungan struktural untuk neuron. Masing-masing neuron terdiri dari satu sel dan "kabel-kabel" komunikasi antar neuron yang disebut akson dan seperangkat "cabang-cabang" yang disebut dendrit.

Saat masa prenatal, neuron akan terus berkembang menuju otak pada waktu tertentu. Perkembangan ini dimulai pada akhir minggu ketiga masa kehamilan. Pada akhirnya, sekitar 50% akan berkembang menjadi sum-sum tulang belakang dana bagian kepala membentuk otak.

Peran Neurotransmitter



Ketika satu neuron aktif, maka ia akan mengirimkan aliran listrik melewati akson ke sinaps. Tindakan ini disebut "memantik". Waktu untuk memantikkan sinyal sekitar 10 mil detik . Pada saat aliran listrik sampai ke sinaps, ia kemudian dibawa melintasi sinaps oleh cairan kimia yang disebut neurotransmitter. Proses ini berlangsung sangat cepat yaitu selama 1/10 juta detik.

Ada banyak neurotransmitter di otak, salah satunya serotonin, yang memberikan konstribusi hampir semua aspek kognitif dan perilaku. Ada juga dopamin, yang berkontribusi dalam suasana hati. Namun apabila kadar neurotransmiter ini berlebihan atau kekurangan maka ada efek besar terjadi. Misalnya saja, penderita skizofrenia memiliki kadar neurotransmitter dopamin yang berlebihan.

Pusat Otak dan Bidang Spesialisasinya

 Ide bahwa otak terdiri dari banyak organ pertama kali dikemukakan oleh Franz Joseph Gall (1700-an), kemudian disusul oleh dua penemu lain yang berpendapat bahwa adanya pusat-pusat di otak yang bertanggung jawab untuk fungsi-fungsi yang berlainan. Pertama yaitu Pierre Paul Broca, ahli anatomis dari Prancis, mempelajari autopsi pasiennya yang kesulitan bicara, namun memahami bahasa tulis dan ucapan. Ia menemukan bahwa ada kerusakan di otak pada cuping frontal bagian bawah yang menyebabkan terjadi masalah pada pengucapan.

Kedua, Karl Wernicke , neurologis dari Jerman, menemukan kerusakan di area-area tertentu di cuping temporal kiri yang menyebabkan ketidakmampuan memahami komunikasi dan ucapan. Pasien juga mengucapkan kata-kata yang tidak bermakna dan tidak mampu menyusun kalimat bermakna. Kedua area otak yang dijelaskan oleh kedua penemu ini dinamai sesuai nama mereka, area Broca dan area Wernicke

Penelitian-penelitian selanjutnya mengindikasikan bahwa bahasa lebih berkaitan dengan belahan otak kiri daripada kanan. Kemudian terdapat juga pendapat lain yang menyatakan bahwa orang yang analitis menggunakan otak kiri dan orang yang berfikir kreatif menggunakan otak kanan. Ternyata pendapat ini merupakan "neuromythologis", yaitu pendapat yang tidak disertakan oleh bukti-bukti empiris. Pada kenyataannya adalah kedua belahan otak saling bekerja sama dalam memproses informasi yang diterima.

Jadi penjelasan yang tepat mengenai kedua belahan otak ini adalah :
(1) hubungan antar belahan bersifat dinamis, (2) tugas-tugas baru ditangani oleh belahan kanan, dan (3) kontrol beralih ke belahan kiri setelah tugas menjadi rutinitas.


Sumber :
Gtedler, Margaret.E., 2011., Learning and instruction, teori dan aplikasi. Jakarta: Kencana

 
 


Tidak ada komentar: